Resensi

MENULIS RESENSI BUKU

A. KOMPETENSI
1. STANDAR KOMPETENSI
4. Mengungkapkan infomasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi
8. Mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen
2. KOMPETENSI DASAR
4.4 Menulis resensi buku pengetahuan berdasarkan format baku
8.1 Menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi
3. INDIKATOR
1. Mencatat identitas buku
2. Mendaftar pokok-pokok isi
3. Mencatat keunggulan dari isi buku
4. Mencatat kekurangan dari isi buku
5. Menulis resensi buku dengan memperhatikan kelengkapan unsur-unsur resensi
6. Mendiskusikan resensi yang telah dibuat
B. RINGKASAN MATERI
Resensi berasal dari kata resensie (bahasa Belanda). Kata resensie berasal dari kata recensere (bahasa Latin), yang memiliki arti memberi penilaian. Resensi dapat pula berasal dari kata review (bahasa Inggris), yang memiliki arti lebih luas, yaitu mengupas isi buku, seni lukis, pertunjukan, musik, film, drama, dan sebagainya. ( Definisi Resensi )
Resensi adalah tulisan / karangan / ulasan mengenai nilai sebuah buku / hasil karya seseorang.
Resensi diartikan juga sebagai tinjauan buku / bedah buku / timbangan buku / penilaian buku.
Resensi merupakan tulisan yang menyajikan sejumlah informasi tentang sebuah buku.
Resensi berasal dari bahasa latin ‘recensere’ artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Punya maksud atau makna sejajar dengan review dalam bahasa Inggris (Slamet Soewandi, 1977). Sedangkan menurut buku “Kamus Istilah Sastra” yang ditulis oleh Panuti Sudjiman (1984) dijelaskan bahwa resensi berarti hasil pembahasan dan penilaian
yang pendek tentang suatu karya tulis. Jadi, arti resensi mengacu kepada mengulas sebuah buku. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku. http://gencistra.blogspot.com

Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada pembaca apakah buku atau karya itu patut mendapatkan sambutan dari masyarakat atau tidak. Resensi dapat membantu pemaca dalam menentukan perlu tidaknya membaca sebuah buku tertentu dapat juga karya seni tertentu (Keraf, 1980)
Peresensi harus menilai buku atau karya tersebut secara objektif,. Artinya peresensi

Contoh Resensi Buku Nonfiksi

Menonton TV dengan Kritis

Judul Buku : Ketika Ibu Rumah Tangga Membaca Televisi
Penerbit : Masyarakat Peduli Media (MPM) Yogyakarta
Penulis : D. Danarka Sasangka (ed.)
Tahun Terbit : cet. 1 Januari 2010
Tebal : 207 halaman
Televisi kini telah menjadi media paling berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Dalam banyak hal, televisi telah mendikte kehidupan kita. Jadwal kegiatan keseharian tanpa disadari kita susun dengan pertimbangan ‘waktu luang’. Artinya, sebisa mungkin jadwal yang telah kita agendakan tidak bertabrakan dengan acara televisi yang menjadi favorit kita. Bahkan sekadar mau membeli sabun, shampoo, dan bumbu masak pun menjadi televisi sebagai referensinya.
Berbagai hasil studi memperlihatkan posisi perempuan dan anak-anak dalam kaitannya dengan siaran televisi memang cenderung menjadi objek. Barangkali karena waktu luang yang mereka miliki di rumah lebih banyak, dan televisi memang menjanjikan banyak kesenangan yang dapat dinikmati. Olah sebab itu, upaya meningkatkan kemampuan melek media di kalangan ibu-ibu merupakan agenda mendesak.
Buku setebal 207 halaman ini selain dilengkapi kajian teoretis yang akan memperkaya wawasann kita akan literasi media. Juga dilengkapi tulisan para pakar komunikasi dan televisi yang membuka wacana di bidang pertelevisian sehinggadengan membaca buku ini kita akan semakin bijak dalam menyikapi si kotak ajaib bernama televisi. Dalam ringkasan materinya, Lukas S. Ispandriarno memaparkan perempuan memang seringkali menjadi korban media, dalam hal ini televisi. Pada program sinetron, sosok perempuan senantiasa diposisikan secara stereotype.
Buku ini kian ‘berwarna’ dan berisi ketika di bagian akhir dilengkapi testimony fasilitator. Para fasilitator yang bertugas menggali pengalaman tentang pemahaman bermedia di lapangan bersama para ibu rumah tangga yang menjadi target penelitian, hasilnya kemudian dituangkan lewat tulisan.
Maka tidak berlebihan bila buku yang terbit atas dukungan Yayasan Tifa ini merupakan buku yang sanggung menjawab kebutuhan pembaca. Selain kaya akan kajian teoritis tentang media juga dilengkapi tulisan hasil ‘share’ dengan para ibu rumah tangga menyangkut cara mereka menyikapi acara-acara di TV. Buku ini bisa disebut juga hasil kolaborasi antara teori dengan pengungkapan fakta di lapangan.
FL Agung Hartono (Pustakawan ISI Yogyakarta)
Kedaulatan Rakyat

Contoh Resensi Buku Fiksi
Resensi Buku Laskar Pelangi – Andrea Hirata
Resensi buku kali ini tentang sebuah novel yang sangat inspiratif yaitu Laskar Pelangi. Laskar Pelangi mengisahkan anak-anak Belitung yang masih memiliki impian, harapan, dan cinta. Sekolah mereka, SD Muhammadiyah, merupakan sekolah yang terancam bubar jika jumlah murid tahun ajaran baru tidak mencapai sepuluh orang. Kehadiran anak kesepuluh disambut suka cita oleh semua orang. Ini merupakan awal mencapai mimpi-mimpi mereka.
SD Muhammadiyah mengajarkan banyak hal kepada anak-anak Laskar Pelangi. Tiadanya fasilitas sekolah yang memadai, tak membuat mereka kehilangan kreativitas. Mereka terus belajar, berkembang, dan semakin dewasa. Hari-hari yang mereka lalui pun membuat persahabatan mereka semaikn erat.
Laskar Pelangi merupakan potret masyarakat Belitung yang bagai dua sisi mata uang. Sebagian dari mereka dapat menikmati hasil timah yang dikelola oleh PN (Perusahaan Negara) Timah. Sebagian lagi harus bekerja keras agar dapat bertahan hidup. Dalam keadaan seperti inilah, di tengah kekayaan alam Belitung dan kemiskinan, anak-anak Laskar Pelangi berusaha meraih mimpi mereka.
Novel ini banyak mengandung nilai-nilai moral yang diperlukan oleh kita saat ini. Untuk dapat mewujudkan cita-cita dan menjadi orang yang berguna, memang tak harus belajar di sekolah yang mahal dengan segala kelengkapan fasilitasnya yang modern. Anak-anak pun dapat belajar dari alam dan lingkungannya serta dapat maju dalam segala kekurangannya seperti anak-anak Laskar Pelangi. Namun, bukan berarti SD Muhammadiyah lain di negeri kita dibiarkan apa adanya. Masih banyak sekolah yang butuh perhatian lebih. Alangkah baiknya jika kita meningkatkan sarana dan prasarana sekolah untuk mencipta kan anak-anak bangsa yang cerdas.
Dapat dikatakan bahwa novel Laskar Pelangi merupakan salah satu novel populer Indonesia. Novel Laskar Pelangi banyak menginspirasi masyarakat terutama penulis muda yang ingin menyalurkan bakatnya. Novel ini banyak ditiru gaya dan temanya oleh penulis lain. Dengan lahirnya Laskar Pelangi, banyak masyarakat Indonesia terkena demam novel. Banyak orang yang tiba-tiba suka membaca novel dan karya sastra.
Mudah-mudahan resensi buku laskar pelangi ini bisa menginspirasi anda juga untuk
C. SOAL DAN LATIHAN
1. Bacalah sebuah buku fiksi/ nonfiksi terbaru!
2. Catatlah identitas bukunya!
3. Temukan pokok-pokok isi buku!
4. Buatlah rangkumannya secara singkat!
5. Tuliskan keunggulan dan kelemahan buku!
6. Tuliskan hal-hal yang belum dicantumkan dalam resensi tersebut!

Tinggalkan komentar